MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

14 Anak Keluarga Miskin Ditolak di SMA/SMK Negeri Depok

MP, DEPOK– Sebanyak 14 lulusan SMP dari keluarga miskin ditolak masuk ke SMA/SMK Negeri se derajat di Depok, Jawa Barat (Jabar).

Ke-14 siswa miskin ini akhirnya mengadu ke Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, kemarin.

Ketua DKR Roy Pangharapan dalam keterangan pers yang diterima Medium Pos, Sabtu (10/7/2021), membenarkan hal itu.

“Miris melihat sekolah negeri Depok telah menolak siswa miskin yang ingin sekolah,” tukas Roy Pangharapan usai menerima pengaduan 14 siswa miskin yang gagal mengikuti Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Kota Depok.

Untuk itu, DKR meminta agar Gubernur Ridwan Kamil melakukan intervensi supaya semua anak siswa miskin dapat sekolah.

“Harus ada intervensi langsung dari Gubernur Ridwan Kamil. Agar mereka bisa tetap sekolah. Apalagi di antara mereka ada anak yatim yang harus kita tolong. Gubernur Ridwan Kamil harus segera bertindak,” pinta Roy.

Ditambahkannya, gubernur dengan kewenangannya mengelola SMA dan SMK diharapkan mampu memberikan jalan keluar atas persoalan ini.Apalagi sekarang masih dalam situasi pandemi.

“Masakan kami harus demo di saat PPKM Darurat. Cukuplah gubernur, memberikan jalan keluar atas persoalan siswa miskin yang belum dapat sekolah,” tegas Roy.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa DKR sedang mendampingi anggota relawannya dalam mendapatkan haknya sekolah negeri ada 17 siswa yang mendaftar tapi hanya 5 orang yang diterima disekolah negeri. Jadi masih ada 12 siswa miskin yang belum diterima di sekolah negeri.

Roy membeberkan, di SMAN 14 ada 4 siswa, SMAN 15 ada 1 siswa, SMAN 13 ada 1 siswa, SMKN 1 ada 1 siswa ,SMKN 2 ada 3 siswa dan SMKN 3 ada 2 siswa.

“Semua mereka berasal dari keluarga dengan ekonomi tidak mampu. Ada anak Pekerja Rumah Tangga, buruh serabutan, tukang ojek dan ibu janda,” ungkapnya.

Sebelumnya, Roy pernah melaporkan masalah hal ini kepada anggota Polres Depok namun juga tidak berhasil. Meski begitu Roy tetap berterimakasih kepada personel polisi itu. * (Marden)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.