MP, PEKANBARU – Aksi demonstrasi di kantor KPU dan Bawaslu Riau terkait penolakan kunjungan Anies Baswedan, Jumat (2/12/2022) lalu, menuai kecaman dari pelbagai pihak.
Salah satunya dari Wiriyanto Aswir, salah seorang Formatur terpilih Badko HMI Riau Kepulauan Riau.
Dalam siaran pers yang diterima Medium Pos, Minggu (4/12/2022), Widiyanto mengatakan aksi belasan pengunjukrasa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi (KMRPD) adalah norak!
“Sangat disayangkan adanya gerakan seperti itu di Riau. Selain norak, ,juga tidak memahami kultur orang Riau itu sendiri, yang terbuka selagi memegang teguh prinsip prinsip yang berlaku. Jadi sekali lagi, siapapun bisa dan tentu saja boleh bersosialisasi dan bersilahturahmi di Bumi Melayu ini,” tegasnya.
Selain kultur budaya Melayu yang ramah dan terbuka, lanjut Wiriyanto Aswir, peran keIslaman dan keIndonesiaan kembali perlu sekali diresapi oleh generasi muda, wabil khusus pemuda Riau.
Semangat moderat ini yang perlu sekali ditumbuh kembangkan agar tidak tegiur hasut dan hasad yang buat gerakan gerakan blunder yang justru kontraproduktif.
Ditambah lagi, ucap Formatur Badko HMI Riau Kepulauan Riau ini, agendanya hanya sosialisasi. Oleh sebab itu, mereka yang mengatasnamakan mahasiswa tersebut berpikir jernih.
Semakin banyak tokoh yang hadir ke Bumi Lancang kuning bertemu sapa dengan masyarakat Riau dan elemen mahasiswa, memberikan penjelasan penyuluhan ataupun kegiatan politik lainnya, seharusnya bisa diterima, bahkan pemikirannya digali bersama.
“Jadi, bukan malah tamu hadir dihujat dan diberikan tuduhan macam macam, seperti berpolitik identitas lah atau memecah belah persatuan. Persatuan mana ya? Atau 10 orang ini merasa panas dengan hadirnya tokoh tokoh nasional ke Riau,” pungkasnya. * (DW Baswir)