MP, PEKANBARU – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi Riau mengutuk keras tindakan represif aparat keamanan saat membubarkan aksi demonstrasi yang menolak proyek Program Strategis Nasional Kawasan Rempang Eco-City, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kutukan keras itu disampaikan Alfikri Habibullah, Koordinator Pusat BEM seluruh Riau lewat siaran pers yang diterima Medium Pos, Jumat (08/09/2023).
Dia juga menuntut Kapolda Kepri untuk menarik mundur seluruh personel kepolisian dari lokasi bentrokan tersebut.
”Jika tidak juga ditarik personelnya, kita minta Kapolri Sulistiyo Sigit untuk mencopot jabatan Kapolda Kepri karena dinilai tidak dapat menyayomi masyarakat, melainkan anak buahnya malah melakukan tindakan represifitas yang merugikan banyak masyarakat,” kata Alfikri.
BEM se Riau juga meminta kepada Presiden Jokowi agar segera menyelesaikan konflik lahan yang terjadi di Desa Rempang, Kepri.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menetapkan Kawasan Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, sebagai proyek strategis nasional dengan nama Rempang Eco City, akhir Agustus lalu.
Dampak dari proyek ini terjadinya penggusuran 16 kampung Melayu Tua. Masyarakat adat yang enggan meninggalkan tanah leluhur mereka.
Tindakan itu mendapat ”perlawanan” dari warga setempat saat aparat melakukan tindakan pemasangan patok tata batas dan cipta kondisi.* (rilis/Marden)