MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

Diduga Pelaku ”Human Trafficking”, Warga Rohingya Dititipkan ke Rudenim Pekanbaru

MP, PEKANBARU – Diduga pelaku perdagangan manusia (human trafficking), seorang warga Rohingya Myanmar berinisial MAMS diamankan dan dititipkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Sabtu (20/5/2023) dinihari.

Dari tangannya, didapati selembar kartu relawan UNHCR yang diterbitkan negara jiran Malaysia. Beberapa pakaian.

Indikasi pria ini terlibat dalam dugaan human trafficking di antaranya, pria ini mengaku sudah 1 (satu) bulan menginap di Hotel Sabrina Pekanbaru tanpa adanya dokumentasi keimigrasian.

Saat diinterogasi di tempat penginapannya, dia mengaku mau menjemput istrinya yang kini berada di salah satu rumah khusus pengungsi yang ada di Pekanbaru.

Tetapi dari komunikasi yang di screen shoot petugas terdapat percakapan dalam menggunakan aksara Myanmar.

Dalam salah satu percakapan dengan warga negara Indonesia dengan menggunakan Bahasa Melayu, ternyata MAMS ini dipanggil dengan sebutan ”Pak Boss”.

Anehnya lagi, ketika mau dibawa ke Rudenim oleh warga, pria Rohingya ini mencoba untuk menyuap atau menyogok dengan mengeluarkan uang sebesar Rp1 juta.

Tetapi warga tetap tak bergeming dan tetap mengantarkannya ke Rumah Rudenim untuk diamankan.

Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Syoffaizal yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) tetap memilih bungkam. Padahal Syoffaizal merupakan orang yang bertanggungjawab, karena dia juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (Satgas PPLN).

”Rudenim sesuai dengan peraturan terbaru, yakni Perpres nomor 125 tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Luar Negeri, kewenangan penindakan dan hukum itu kini berada di Satgas PPLN dan pihak Polresta Pekanbaru,” tutur sumber Medium Pos di Rudenim Pekanbaru.

Tetapi anehnya, Satgas PPLN bersikap ”lempar” tanggung jawab kepada pihak Rudenim. Anehnya lagi, pekan lalu, 96 warga Rohingya yang ditempatkan di rumah penampungan di Pekanbaru, sempat kabur. Tetapi 15 di antaranya ditangkap lagi oleh pihak Lanal Dumai.

Meski rawan terhadap tindakan perdagangan manusia/human trafficking”, pengungsi Rohingya ini tetap akan mengalir ke Kota Pekanbaru.

Buktinya, Rabu (24/5/2023) lusa nanti, bakal rapat pembahasan ”gelombang 3” penerimaan penempatan pengungsi Rohingya di Pekanbaru. Dan lagi lagi, Satgas PPLN tetap bungkam! * (DW Baswir)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.