MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

DLHK Riau Dukung & Apresiasi Masyarakat Sungai Linau Pulihkan Kawasan Hutan

MP, PEKANBARU – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau mendukung dan mengapresiasi masyarakat Sungai Linau, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis yang telah memulihkan kembali kawasan hutan.

Hal itu disampaikan Kepala DLHK Riau Maamun Murod kepada wartawan. Ia menyampaikan rasa simpati dan apresiasi atas kegiatan masyarakat tersebut.

“Sungguh luar biasa apa yang dilakukan masyarakat Sungai Linau. Apa yang dilakukan ini perlu dicontoh oleh daerah daerah lainnya” katanya kepada wartawan.

Hal senada diungkapkan Kepala UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bengkalis, Agus Rianto. Disebutkannya, pihaknya mendukung penuh apa yang dilakukan masyarakat Sungai Linau untuk memulihkan hutan kawasan tersebut.

”Kita perlu mendukung kepedulian masyarakat yang dengan sukarela melakukan penyelamatan kawasan hutan. Apalagi jika dengan swadaya melakukan rehabilitasi kawasan hutan,” ucapnya kepada insan pers di Kota Bengkalis.

Menurut Agus, saat ini diperlukan upaya bersama menjaga kelestarian hutan, agar lingkungan tetap terjaga. Keikutsertaan masyarakat tempatan dalam pengelolaan kawasan, perlu mendapat dukungan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Bagaimana pun, imbuhnya, pelestarian Hutan merupakan tugas dan kewajiban semua kalangan sehingga sangat diperlukan pengawasan yang efektif baik oleh pemangku hutan maupun masyarakat tempatan. Diperlukan sinerginassi antara pemerintah dan masyarakat agar deforestasi hutan segera dihentikan.

”Saat ini, di Desa Sungai Linau terjadi perambahan Hutan sekitar 300 hektare. Sehingga kalau tidak segera dihentikan maka kemungkinan akan semakin meluas,” kata Mantolo, selaku Ketua Pemuda Desa Sungai Linau kepada wartawan Jumat (8/10/2021).

Menurut Mantolo, untuk menghentikan proses perambahan maka masyarakat tempatan terus melakukan penanaman kembali hutan yang telah alih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dengan tanaman kehutanan seperti durian, mahoni dan karet.

”Sampai saat ini kami telah melakukan penanaman kembali sekitar seluas 110 hektare dengan melibatkan 50 orang masyarakat setempat,” ucapnya.

Pun, aktivis Yayasan Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) akan selalu berupaya memberikan dukungan kepada masyarakat setempat untuk menyelamatkan perusakan lingkungan hidup. Dukungan itu disampaikan Ketua Yayasan SALAMBA Ir.Ganda Mora . M.Si kepada beberapa wartawan di Pekanbaru, hari ini. * (rls/Marden)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.