MP, PEKANBARU – Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pekanbaru Anis Murzil membantah sinyalemen terlambatnya ditransfer uang saku atau sagu hati untuk para atlet PON XX Papua 2021 disebabkan ditangkap dan ditahannya Sekretaris Umum (Sekum)-nya, Sj oleh penyidik Polda Sumatera Utara (Sumut).
”Gag ada kaitannya,” tegasnya menjawab konfirmasi Medium Pos, Senin (4/10/2021).
Seperti diketahui, saat pelepasan atlet atlet Kota Pekanbaru bertolak ke Bumi Cenderawasih untuk mengikuti PON, KONI dan Dispora Kota menjanjikan tambahan uang saku atau sagu hati Rp5 juta lagi untuk masing masing atlet.
Namun ada beberapa altet cabang olahraga (Cabor) yang telah merampungkan pertandingan, tetapi uang saku itu tidak kunjung diterima mereka. Kekhawatiran semakin bertambah saat mereka mendengar kabar, Sekum KONI Kota Pekanbaru ditahan Polda Sumut untuk kasus dugaan mafia tanah.
Saat dikonfirmasikan kekhawatiran para atlet Pekanbaru yang mengikuti PON Papua tadi, Ketum KONI Anis Murzil membantah dengan tegas.
Katanya, uang saku atau uang sagu hati para atlet itu sedang diproses melalui payroll ke rekening masing masing. Keterlambatan ini dikarenakan ada perubahan sistem keuangan melalui Dispora.
”Sekaligus kami menunggu foto copy buku rekening dari atlet dan pelatih serta wasit yang baru menyerahkan. Rabu atau Kamis ini sudah masuk ke rekening masing masing atlet dan pelatih,” janji Anis lagi. * (DW Baswir)