MP, PEKANBARU – Komunitas Pondok Belantara (KPB) Riau dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) gotong royong (goro) melakukan pembersihan sejumlah sungai di Kota Pekanbaru dari sampah, terutama sampah sampah plastik.
Kegiatan KPB Riau dan Tim ESN ini diberinama kegiatan brand audit. “Tujuan Brand audit ini untuk mengetahui jenis dan nama produsen yang sampahnya banyak ditemukan di sungai, ada regulasi yang mengatur sungai harus bebas sampah dan tanggungjawab produsen untuk ikut mengolah sampah jika sampah yang dihasilkan tidak bisa diolah secara alami” kata Eko Purnomo, KPB Riau kepada wartawan di sela sela kegiatan goro tersebut.
Dituturkannya, prilaku masyarakat harus berubah untuk tidak membuang sampah ke sungai. Di samping itu, pemerintah juga harus menyediakan tempat sampah yang mencukupi agar sampah warga terkelola dengan baik.
”Peran lainnya adalah dari produsen yang selama ini memproduksi bungkus kecil atau sachet yang tidak bisa didaur ulang,” ucapnya.

Menurut Eko, bahaya Sachet bagi lingkungan menurut penelitian Ecoton tahun 2018 menemukan bahwa dalam lambung manusia terdapat mikroplstik yang berasal dari pecahan sachet. Jika lama terpapar matahari sachet di sungai akan terpecah menjadi mikroplastik.
“Kami menemukan mikroplastik di Sungai Siak, Sail dan Sago sekitar 150 hingga 280 partikel dalam 100 liter air. Semakin banyak sampah plastik yang terbuang ke sungai semakin besar potensi pencemaran mikroplastik di sungai Siak” ungkap Prigi Arisandi, peneliti Ecoton kepada wartawan menambahkan.

Terlepas soal itu, dari kegiatan brand audit di sungai Siak pada Senin (11/7/2022) lalu ditemukan 10 brand produsen yang sampah sachet dan bungkus plastiknya. Yang paling banyak ditemukan adalah:
- Unilever
- Indofood
- Wings
- Mayora
- Garudafood
- Nabati
- Siantar Top
- Orang Tua
- Garuda Food
- Nestle
Dikatakan Prigi Arisandi, industri yang memproduksi sampah plastik yang sulit diolah secara alami harus ikut bertanggungjawab.
Dalam Undang-undang Pengelolaan Sampah nomor 18 Tahun 2008 disebutkan kewajiban EPR atau extendeed produsen esponsibility atau tanggungjawab produsen ikut mengolah sampah yang mereka hasilkan. * (rls/DW Baswir)