MP, PEKANBARU – Liga Mahasiswa NasDem (LMN) Provinsi Riau menggelar diskusi bertemakan “Mahasiswa Berpartai” di salah satu pusat perbelanjaan Mall Ciputra Seraya Pekanbaru, kemarin (27/2/2021).
Diskusi ini menghadirkan narsumber Sekretaris Liga Mahasiwa NasDem Dicky Jordan Johar, Ketua Sapma PP Pekanbaru Oki Jumianto, Sekretaris Umum PP GMKI David Sitorus dan Gubernur Mahasiswa Fakultas Hukum Unilak Risal Ali.
Turut hadir pengurus Partai NasDem Riau Evi Nurdin, Sitindaon, Pengurus Partai NasDem Pekanbaru Rifki, Monang Pardede, Tiurmaida, dan NasDem Milenial.
Dalam diskusi yang dimulai sejak 20.30 WIB tersebut tampak kondusif dan interaktif antara narasumber dan peserta yang dipandu oleh MC Irvan Adriansyah dan Moderator Miftahul Farid.
Diskusi berjalan sangat seru, pertanyaan demi pertanyaan kian dilemparkan oleh peserta yang berasal dari Sapma PP Pekanbaru, BEM Unilak, Mahasiswa UIR, komunitas NasDem Milenial dan para pengunjung mall lainnya.
“Kita sebagai mahasiswa tidak bisa dipungkiri sudah berpolitik di dalam organisasi internal kampus, sayang sekali kalau kita tidak terjun langsung dalam berlartai,” kata Dicky Jordan Johar, Sekretaris LMN Riau.
Wakil Sekretaris Wilayah LMN Riau
Vije Khant alias Vijay Kantaw dalam sambutannya, menyebutkan kalau ingin merubah sistem pemerintahan hendaklah sejak dini kita masuk ke dalam sistemnya dan memperjuangkan kepentingan umum.
Dia juga berharap mahasiswa jangan anti berpolitik dan berpartai. Stigma buruk muncul bukan salah partainya, tapi sebagian oknum, makanya kita sebagai mahasiswa harus mengubah itu.
“Saya seorang rapper dan musisi, john Lennon sering mengritik pemerintah dengan lagunya, ya tapi itu apakah akan merubah semua? Tentu tidak, makanya saya andil di sini sebagai kaula muda,” kata Vijay Kantaw.
Sanggahan juga datang dari Ketua Sapma PP Pekanbaru Oki Jumianto. Dikatakannya, mahasiswa adalah agen perubahan, harus idealisme tentunya, dan sebagai orang yang harus berkritik keras terhadap pemerintah
“Ya kalau semua mahasiswa berpartai dan ruang akademik kampusnya di masuki semua partai, akan cenderung idealisnya goyah,” katanya.
Sementara Ketua Umum PP GMKI David Sitorus dan Gubernur Mahasiswa PH Risal Ali juga memberikan pendapat tidak ada larangan atau hukumnya mahasiswa berpartai secara individual. Hanya saja regulasinya partai untuk masuk ke dalam ruang akademik kampus untuk sebagian kampus banyak yang tidak memperbolehkan.
“Dulu zaman Soekarno tidak ada sekat antara mahasiswa dan partai, jaman NKK BKK Soeharto mulai dipisahkan antara mahasiswa dan partai, ini mungkin supaya mahasiswa bisa mengkritik pemerintah secara dalam dan independensinya terhadap kebenaran,” timpal Risal Ali.
Terlepas soal itu, diskusi ini menjadi menarik karen dikemas menyerupai sebuah acara ”talkshow”. Sehingga pengunjung mall juga lumayan ramai ikut menonton, meski dalam penerapan Protokol Kesehatan Covid-19,
Di sela-sela diskusi disisipi jeda komersial atau break dengan hiburan musik. * (Marden)