MP, BANGKINANG – Guna menjaga pelestarian alam dan tata kelola air, 40 warga masyarakat Dusun Plambayan, Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir melakukan pemulihan areal hutan penyanggah atau Buffer Zona antara Taman Hutan Rakyat (Tahura) Minas dengan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Arara Abadi (AA).
Penggagas Kegiatan Penghijauan, yang juga warga Dusun Plambayan, Tampan kepada wartawan, akhir pekan lalu, menyebutkan kegiatan penghijauan itu dilakukan warga secara swadaya karena prihatin dengan kondisi hutan Buffer Zona yang sudah rusak.
”Padahal lahan tersebut semestinya tetap terjaga untuk menjaga paru paru dunia dan kesinambungan ketersediaan air,” ucapnya.
Ditambahkan Tampan, didasari rasa prihatin ini, warga akhirnya berinisiatif melakukan penghijauan dengan menanam tanaman pohon Karet, Mahoni, Aren dan Coklat.
” Untuk kegiatan ini, warga berkoordinasi dengan pihak PT Arara Abadi,” katanya lagi.
Koordinator Warga Dusun Plambayan menambahkan, warganya sudah sepakat untuk melakukan pemulihan kawasan hutan Buffer Zona. Tujuannya tidak lain agar cadangan hutan untuk sumber oksigen dan juga untuk keberlangsungan hidup hewan dan tanaman yang hanya ada.
”Kami melakukan penanaman kembali hutan penyangga dengan spontan dan inisiatif masyarakat,” imbuh Kondar lagi.
Pemulihan areal Buffer Zona ini disambut positif sekaligus didukung oleh aktivis lingkungan dari Yayasan Sahabat Alam Rimba (SALAMBA).
Ketua Yayasan SALAMBA Ir Ganda Mora kepada Medium Pos, Senin (11/10/2021), menegaskan pihaknya mendukung kegiatan tersebut.
”Kami selalu ada di pihak masyarakat tempatan yang berkeinginan melestarikan kembali hutan negara yang telah rusak.
Sebab lingkungan hidup harus terpelihara namun ekonomi masyarakat juga dapat meningkatkan,” tutup pria lulusan Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau ini. * (DW Baswir)