MP, BENGKALIS -Sumur sumur bor yang dibangun Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di pinggir kawasan Cagar Alam Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
Kerusakan ini diduga disebabkan pembukaan lahan baru (land clearing) untuk perkebunan kelapa sawit.
Pengawas BRG Wilayah Provinsi Riau, Budi yang dihubungi via pesan WhatsApp (WA), Minggu (17/10/2021), membenarkan banyak sumur bor yang mereka bangun kini sudah rusak dan tidak berfungsi akibat di lintas alat berat warga yang melakukan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit secara ilegal.
Sumur bor yang rusak itu dapat ditemukan RT 10 di Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis Riau, yang lokasinya berbatasan dengan kawasan Cagar Alam Biosfer Giam Siak Kecil. Padahal dari peta dan titik titik koordinat, perkebunan sawit ilegal itu berada di dalam kawasan Cagar Alam Biosfer yang dilindungi pemerintah.
”Kini sumur sumur itu rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Padahal anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembangunan sumur sumur itu sudah mencapai miliran rupiah,” pungkas pria yang akrab disapa Pak Budi ini.
Keterangan salah seorang warga Desa Tasik Serai dan Bukit Kerikil membenarkan bahwa ada alat berat yang membuka lahan di dalam kawasan Cagar Biosfer. * (Dedi EP)