MP, PEKANBARU – Jika tak ada aral melintang, bakal lahir organisasi Punggawa Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Organisasi ini merupakan laskar yang akan mengawal adat dan memiliki visi dan misi untuk menyejahterakan masyarakat tempatan Melayu Riau.
Kelahiran organisasi ini diawali dengan silaturahmi sekaligus acara berbuka puasa bersama di Hotel Resty, Jalan Sisingamangaraja Pekanbaru, Kamis (6/5/2021) petang hingga malam.
Usai salat Maghrib berjamaah dilanjutkan dengan santapan makan malam dan diskusi kecil tentang Punggawa LAM Riau.
Hadir sebagai pembicara Hermansjah, Ketua Bidang OKK LAM Riau, DR Rizaldi Putra, MBA, Penyelaras 5 Kementerian Kabinet “Indonesia Bersatu” Jokowi dan Ketua Bidang Kewirausahaan LAM Riau, Yudi Syafruddin.
Selain itu tampak hadir di acara diskusi itu, Rahmad Handayani, Ketua Forum Pemred Riau, aktivis mahasiswa serta kaum milenial Melayu Riau.
Dalam diskusi itu, Ketua OKK LAM Riau Hermansyah, menyambut baik dan mendukung kehadiran Punggawa LAM Riau. Organisasi ini nantinya akan mengawal LAM Riau dan menjadi ujung tombak dalam perjuangan hak hak warga tempatan.
“Selama ini, warga tempatan selalu menjadi penonton di kampung dan tanah leluhurnya sendiri. Kali ini kita tidak mau menjadi penonton,” tukasnya.
Hermansjah mengaku prihatin melihat kenyataan 7,2 persen penduduk Riau berada di bawah garis kemiskinan. Mirisnya lagi, dari jumlah penduduk miskin itu, 82 persen adalah warga tempatan.
Padahal selama ini wilayah Riau dikenal memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Produksi minyak bumi Riau selama ini digarap oleh PT Chevron Pacific Indonesia, daerah hanya kebagian kecil dari aktivitas ekploitasi tersebut. Belum lagi potensi perkebunan sawit. Luas lahan sawit diperkirakan 4,2 juta hektare.
Tetapi lagi lagi sektor perkebunan ini dikuasai perusahaan perusahaan luar dan bahkan dari negara jiran Malaysia.
“Dengan adanya Punggawa LAM Riau ini diharapkan masyarakat tempatan tidak lagi menjadi penonton di negeri nya sendiri, ” kata Hermansjah lagi. * (Marden)