MP, TOKYO – Penembak Indonesia Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba mengambil pengalaman berharga pada penampilannya di nomor 10 M Air Rifle putri Olimpiade 2020 Tokyo. Modal ini dapat menjadi bekal positif bagi dara 20 tahun ini untuk tampil di nomor 50m rifle 3 positions putri pada 31 Juli mendatang.
Tampil di Asaka Shooting Range, langkah Vika, sapaan karibnya, harus terhenti di babak kualifikasi 10 meter air rifle putri usai membukukan total skor 622 dari 6 seri, Sabtu (24/07). Catalan ini menempatkan Fika di urutan 35.
“Penampilan di kualifikasi sudah berjalan dan lancar. Tapi, ini kan Olimpiade pertama dan saya harus belajar dan harus cari pengalaman. Tampil di Olimpiade ini ibaratnya memulai semuanya dari nol, Apalagi ini nomor pertama yang saya mainkan di Olimpiade,” kata Vika.
Terpisah, pelatih Ebrahim Inanloy (Iran) menjelaskan rivalitas di nomor 50m rifle 3 positions juga tetap kompetitif. Hanya saja, ia memiliki keyakinan anak latihnya mampu menjadi bintang masa depan.
Itu sebabnya, ia berencana mempersiapkan Vika agar bisa tampil di event-event besar macam Asian Games dan World Cup. Dengan pengalaman yang banyak, Vika bisa kian matang.
“Event besar macam Olimpiade ini pressure memang tinggi. Fika menghadapi pesaing yang kaya pengalaman dan ada yang juara dunia
Selain teknis, ia butuh kekuatan mental. Di cabang menembak, faktor psikologis sangat besar dan 80 persen tergantung pada atlet,” papar Inanloy.
Sementara itu, Sekjen PB Perbakin Firtian Judiswandinata menilai banyak evaluasi dari penampilan Fika. Di antaranya, mental, konsentrasi, kejelian dan cepat mengambil keputusan. Meski begitu, Fitrian menilai, bakat Vika dapat diasah karena secara potensi atlet berusia 20 tahun ini merupakan penembak Indonesia pertama yang lolos Olimpiade melalui jalur kualifikasi.
“Vika itu punya potensi besar untuk bisa meraih prestasi di Olimpiade 2024 Paris. Makanya, kami harus menambah jam terbangnya ke depan untuk bisa lebih berprestasi di Olimpiade 2024 Paris,” jelasnya. *